Fungsi dari Cumulative Layout Shift dalam Core Web Vitals

Fungsi dari Cumulative Layout Shift, sultanPBNDalam dunia web, pengalaman pengguna adalah segalanya. Bagaimana sebuah situs web berfungsi, seberapa cepat ia memuat, dan seberapa stabil tampilannya bisa membuat perbedaan besar dalam kepuasan pengunjung dan peringkat di mesin pencari. Salah satu metrik yang semakin diperhatikan dalam hal ini adalah Cumulative Layout Shift (CLS). CLS adalah salah satu dari tiga metrik utama dalam Core Web Vitals yang digunakan Google untuk mengevaluasi kualitas pengalaman pengguna di situs web. Tapi, apa sebenarnya fungsi CLS dan mengapa itu penting? Mari kita eksplorasi lebih dalam.

Fungsi dari Cumulative Layout Shift dalam Core Web Vitals

Dalam konteks Core Web Vitals, CLS berfungsi sebagai indikator penting dari stabilitas visual halaman. Mari kita lihat beberapa fungsi utama dari CLS dalam Core Web Vitals:

1. Menilai Stabilitas Visual Halaman

Fungsi utama CLS adalah menilai seberapa stabil tata letak halaman web saat dimuat. Ketika elemen-elemen di halaman bergeser secara tiba-tiba, ini dapat mengganggu pembaca atau pengguna yang sedang berinteraksi dengan situs. Misalnya, jika sebuah gambar muncul di tengah halaman dan menyebabkan teks atau tombol pindah, pengguna mungkin secara tidak sengaja mengklik elemen yang salah. CLS membantu mengukur sejauh mana perubahan tata letak ini terjadi dan seberapa sering hal itu terjadi.

2. Meningkatkan Pengalaman Pengguna

CLS berfungsi sebagai indikator dari kualitas pengalaman pengguna. Ketika nilai CLS tinggi, itu berarti pengguna mungkin mengalami pergeseran tata letak yang mengganggu, yang bisa menyebabkan frustrasi dan kebingungan. Dengan meminimalkan CLS, pengembang dapat memastikan bahwa elemen halaman tetap di tempatnya, sehingga pengalaman pengguna menjadi lebih mulus dan menyenangkan. Ini sangat penting karena pengalaman pengguna yang buruk dapat menyebabkan peningkatan bounce rate dan penurunan konversi.

3. Mempengaruhi Peringkat SEO

Google menganggap pengalaman pengguna sebagai faktor penting dalam algoritma peringkatnya. CLS adalah salah satu metrik yang digunakan oleh Google untuk mengevaluasi kualitas pengalaman pengguna di sebuah situs web. Situs dengan nilai CLS rendah (yaitu, situs yang stabil secara visual) memiliki peluang lebih baik untuk mendapatkan peringkat yang lebih tinggi di hasil pencarian. Sebaliknya, situs dengan nilai CLS tinggi mungkin mengalami penurunan peringkat SEO karena dianggap memberikan pengalaman pengguna yang kurang memuaskan.

4. Meningkatkan Aksesibilitas

Stabilitas tata letak juga berhubungan dengan aksesibilitas. Pengguna dengan kebutuhan khusus, seperti mereka yang menggunakan pembaca layar atau perangkat bantu, bisa sangat terpengaruh oleh pergeseran tata letak. Elemen yang bergerak secara tiba-tiba bisa mengganggu pembaca layar atau menyebabkan kesalahan dalam navigasi. Dengan menjaga nilai CLS tetap rendah, situs web bisa lebih mudah diakses oleh semua jenis pengguna, termasuk mereka yang bergantung pada teknologi bantu.

5. Mengidentifikasi Masalah Desain dan Implementasi

CLS berfungsi sebagai alat untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah desain dan implementasi pada situs web. Jika nilai CLS tinggi, itu bisa menjadi tkamu bahwa ada masalah dengan cara elemen-elemen di halaman dimuat atau ditampilkan. Misalnya, gambar yang tidak memiliki dimensi yang jelas atau iklan yang dimuat secara dinamis bisa menyebabkan pergeseran tata letak. Dengan memantau dan menganalisis nilai CLS, pengembang bisa mengidentifikasi masalah ini dan melakukan perbaikan yang diperlukan.

Cara Mengurangi CLS

Untuk memastikan nilai CLS tetap rendah dan stabil, ada beberapa langkah yang bisa diambil:

Tetapkan Dimensi yang Jelas:

Pastikan semua elemen yang dimuat di halaman, seperti gambar dan video, memiliki dimensi yang jelas di CSS atau HTML. Ini membantu browser mengetahui ruang yang diperlukan untuk elemen-elemen tersebut sebelum mereka dimuat, sehingga mencegah pergeseran tata letak.

Gunakan Placeholder

Gunakan placeholder untuk elemen-elemen yang belum dimuat. Misalnya, gunakan ruang kosong atau placeholder berukuran tetap untuk gambar yang akan dimuat nanti. Ini membantu menjaga tata letak halaman tetap stabil saat konten dimuat.

Atur Ukuran Iklan dan Widget

Pastikan iklan dan widget memiliki dimensi yang stabil dan tidak menyebabkan perubahan tata letak yang signifikan ketika mereka dimuat.

Optimalkan Font

Gunakan teknik seperti font-display: swap; untuk mengurangi perubahan ukuran teks saat font dimuat. Ini membantu menjaga stabilitas tata letak meskipun font tidak segera tersedia.

Uji Secara Teratur

Gunakan alat seperti Google PageSpeed Insights atau Lighthouse untuk memeriksa nilai CLS dan lakukan pengujian secara teratur untuk memastikan situs web tetap stabil secara visual.

Baca Juga: Pengertian dari Cumulative Layout Shift pada Website

Kesimpulan

Cumulative Layout Shift (CLS) adalah metrik penting dalam Core Web Vitals yang mengukur stabilitas visual halaman web. CLS berfungsi untuk menilai seberapa banyak elemen-elemen di halaman bergerak dari posisi awalnya saat halaman dimuat, dan memiliki dampak besar pada pengalaman pengguna, peringkat SEO, dan aksesibilitas.

Leave a Comment

SultanPBN adalah situs yang menyediakan jasa backlink PBN, Jasa Seo, Social Signal, Content Writer .

Contact

Sultan PBN

Indonesia