Pengertian Biaya Overhead, sultanpbn – Istilah overhead sudah tak asing lagi. Kamu pastinya sudah sering mendengarnya. Biasanya istilah ini selalu keluar apabila berkaitan dengan pembiayaan pada operasional. Tentunya terdapat banyak jenis biaya tersebut.
Overhead merupakan sejumlah biaya yang tidak berkaitan langsung dengan proses produksi, tetapi perusahaan tetap harus mengeluarkan biaya tersebut untuk memperlancar jalannya operasional secara menyeluruh.
Biaya tersebut tentunya tidak sedikit, itulah alasan mengapa perusahaan wajib memiliki kontrol yang baik terhadap sesuatu yang menjadi penambahan biaya agar tidak semakin membengkak. Biasanya dalam satu perusahaan terdapat beberapa divisi yang memiliki biaya overhead tersendiri.
Apa Itu Overhead?
Biaya Overhead adalah biaya tambahan. Biaya ini tidak memiliki ikatan langsung dengan proses produksi, sehingga setiap divisi yang terdapat dalam sebuah perusahaan memiliki biaya overhead yang tidak bisa dihentikan.
Mungkin biaya ini memang tidak tergolong dengan produksi yang dilaksanakan pada sebuah perusahaan, tetapi dengan biaya overhead ini ternyata mampu membantu proses produksi. Ini menjadi sebuah alasan mengapa perusahaan harus memiliki anggaran tersendiri pada setiap divisi.
Jenis-Jenis Biaya Tambahan
Terdapat 3 jenis biaya tambahan yang harus kamu ketahui untuk memudahkanmu dalam mengerti mengenai urusan keuangan perusahaan, yaitu:
Biaya Tetap
Biaya ini adalah semua pengeluaran yang telah tercatat di dalam sebuah laporan laba-rugi pada perusahaan. Tetapi biaya tersebut merupakan biaya yang berada di luar dari aktivitas proses produksi.
Biaya tetap merupakan sifat dari suatu pembiayaan yang harus dikeluarkan setiap bulannya, meskipun aktivitas bisnis sedang berapa ditahapan tinggi atau meningkat pesat sekalipun. Contoh biaya tetap yang harus kamu ketahui, antara lain cost/sewa, gaji karyawan, pajak properti, sertifikat usaha, dan penyusutan aset.
Overhead Variabel
Biasanya sifat dari overhead variabel ini konstan atau tidak terpengaruh dengan naik atau turnnya suatu aktivitas bisnis, sehingga hal ini tergantung bagaimana kondisi bisnis yang sedang dijalankan.
Contoh overhead variabel antara lain biaya pengiriman yang semakin jauh atau banyaknya barang yang harus dikirim ke pelanggan. Semua itu membuat perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan.
Semi-Variabel
Jenis yang satu ini merupakan gabungan dari keduanya. Dapat dicontohkan pada salah satu kasus adanya biaya listrik dan air. Tarif yang dikenakan tentu tidak tetap sehingga setiap bulannya akan berbeda-beda, namun sebaiknya hal ini merupakan peringatan bagi perusahaan untuk memanajeman hal tersebut.
Artikel Terkait: Pengertian PBN, Keuntungan, dan Tips Memaksimalkannya
Tips Mengontrol Pengeluaran Tambahan
Tentunya setiap kali kamu harus mengeluarkan biaya tambahan sebaiknya mengontrol hal tersebut agar tidak begitu membengkak. Perusahaan memang memiliki banyak pemasukan dan pembiayaan, tetapi sebaiknya sebagai seorang yang memiliki usaha harus memperkirakan pengeluaran tersebut masih dalam tahap wajar.
Bagi kamu yang ingin mengetahui tips mengontrol pengeluaran tambahan bisa menyimak di bawah ini:
Identifikasi Seluruh Biaya
Kumpulan terlebih dahulu seluruh laporan mengenai biaya yang harus dikeluarkan setiap bulannya ke setiap divisi. Dari sana kamu akan melihat mana saja pengeluaran yang benar-benar harus tetap jalan. Kamu bisa memangkas beberapa biaya yang sekiranya tidak begitu penting.
Pantau Pembelian Barang
Membeli barang memang merupakan kewajiban sebuah perusaan untuk menyelesaikan seluruh proses produksi dengan lancar. Namun tetapi pembelian tersebut sebaiknya dilakukan dengan benar-benar.
Jangan sampai ada pembelian barang yang kelebihan untuk setiap kali proses produksi berjalan. Tentukan juga harga barang yang dibeli pada distribusi mana dengan harga paling rendah, sehingga hal itu akan memperkecil lagi pengeluaran biaya tambahan.
Penutup
Itulah Pengertian Biaya Overhead, Jenis, dan Cara Mengontrolnya. Pemilik perusahaan harus mengerti mengenai istilah ini untuk kelancaran bisnis yang sedang dijalankan. Tidak diperkenankan untuk menghabiskan seluruh anggaran yang ada untuk diluar kepentingan bisnis.