Teknologi Ramah Lingkungan, sultanpbn– Teknologi sangat bermanfaat bagi manusia. Banyak orang yang memanfaatkan teknologi sebagai salah satu kebutuhan hidup sehari-hari. Alasan itulah yang membuat anak bangsa akhirnya ikut melakukan terobosan terbaru.
Pemanfaatan teknologi yang semakin maju ini ternyata mampu membuat perubahan yang cukup signifikan sehingga banyak orang yang akhirnya menyadari bahwa teknologi bukanlah sebuah penghambat bagi manusia. Justru membantu perkembangan jaman di era modern.
Masyarakat Indonesia harus mengetahui adanya teknologi ramah lingkungan yang dibuat langsung oleh anak bangsa dalam melakukan perubahan. Berikut ini merupakan 5 teknologi yang dimaksud, simak terus artikel ini hingga selesai.
5 Teknologi Ramah Lingkungan Karya Anak Bangsa
Kompor Hidrogen
Seorang lelaki mendapatkan ide yang cemerlang melalui teknologi kompor hidrogen. Lelaki ini berasal dari Desa Cihambulu, Kabupaten Subang, bernama Dede Miftahul Anwar. Ide tersebut pula didapat dari desanya yang ternyata sedang mengalami krisis ketersediaan bahan gas elpiji.
Kompor yang dibuat oleh Dede ini, sengaja menggunakan bahan hidrogen atau air yang mampu membuat panas sehingga warna bisa memasak setiap harinya tanpa takut kehabisan bahan untuk menyalakan kompor tersebut.
Penyegar Udara
Mungkin akan terdengar sangat biasa saja bagi kamu yang mengetahui hal ini, tetapi berbeda dari penyegar udara pada umumnya. Dua orang perempuan yang berhasil meraih kemenangan pada olimpiade sains ini mampu memberikan terobosan terbaru.
Swi Nailul Izzah dan Rintya Aprianti Miki membuat teknologi ramah lingkungan, yaitu penyegar udara dari kotoran sapi. Meski terbuat dari kotoran sapi, tenang saja, kamu akan tetap menghirup aroma tumbuhan yang semerbak harumnya.
Menurut mereka berdua, bahwa temuan ini mampu memberi kesehatan dan lingkungan yang baik karena tidak mengandung zat kimia yang berbahaya. Terlebih bahan yang digunakan memang sangat alami, karena tinja yang digunakan tidak asal pilih.
Lampu dari Bakteri
Ada banyak bakteri yang bisa kamu pelajari, namun kebanyakan orang menganggap bahwa bakteri merupakan sesuatu yang negatif. Ternyata tidak semua bakteri bersifat buruk, seperti pada penemuan yang dilakukan oleh sekelompok orang ini.
Elok Fitriani Tauziat, Nurhasna Fauziyyah, dan M. Alfian Arifin berhasil memanfaatkan bakteri jenis bioluminescence dan alat boile sebagai sumber cahay yang mampu mencapai 10,68 watt. Inovasi tersebut berasal dari teknologi yang terus berkembang hingga saat ini.
Mereka berharap bahwa dengan begitu banyak yang dapat dibantu mengenai penerangan pada setiap daerah yang tidak terjangkau, apalagi banyaknya uang yang harus dikeluarkan untuk membayar listrik. Penemuan ni ternyata mampu membantu mengurasi krisis listrik.
Kamu yang menggunakan teknologi ini memang harus merawatnya dengan sungguh-sungguh. Lampu yang bisa kamu gunakan seumur hidup ini mampu terus bertahan hanya dengan memberikan bakteri tersebut dengan cara memberi nutrisi yang berupa sayuran fermentasi.
Lemari Es Tanpa Listrik
Teknologi ramah lingkungan ini cocok untuk anak kos yang sedang merantau jauh dengan uang pas-pasan. Untuk bertahan hidup selain dengan memaskan yakni memiliki tempat penyimpanan bahan makanan agar tidak mudah basi.
Nah, ternyata hal ini benar terjadi oleh Arya dan Sanika ketika mengikuti World Creativity Festival Advanced Institute and Technology (KAIST). Mereka melakukan inovasi tersebut pada tahun 2015 di Korea Selatan.
Artikel Terkait: Daftar Aplikasi Simulasi Jaringan Komputer yang Mudah Diakses
Sayuran dan buah-buahan akan diletakkan pada kaleng biskuit. Adanya pasir dan air dingin pada penemuannya itulah yang membuat suhu menjadi stabil. Inovasi ini sangat berguna untuk kehidupan kita sehari-hari, tentunya juga membantu menjaga lingkungan alam sekitar.
Motor Listrik
Semua sudah banyak yang dibuat menggunakan listrik, seperti kompor listrik, alat pencuci baju listrik, hingga motor listrik. Semua itu tidak muncul dengan sendirinya, karena terdapat orang-orang yang mampu melakukan penemuan tersebut.
Di Indonesia sendiri ternyata yang mengenalkan teknologi ini adalah seorang Wali Kota Semarang, yaitu Hendrar Prihadi. Motor listrik ini memang belum begitu banyak menarik perhatian masyarakat, karena memiliki alasan tersendiri.
Tetapi perlu kamu ketahui bahwa penggunaan motor listrik akan mengurangi emisi gas dan polusi udara, sehingga kamu tidak perlu lagi membeli bensin dengan mengantre panjang di Pertamina. Hanya perlu mencari tempat mengecas batre atau bisa melakukannya di rumah.
Penutup
Itulah 5 teknologi ramah lingkungan yang dibuat oleh anak bangsa dalam mengharumkan nama baik negara. Tak hanya itu, tetapi juga mampu memberikan solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.